Langsung ke konten utama

 Teknik Kompilasi Pertemuan 12


Pengertian Sintaksis

Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji seluk-beluk tata bahasa dalam satuan kalimat. Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Ramlan (2009, hlm. 1) yang mengungkapkan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.

Objek Kajian (Satuan) Sintaksis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, objek kajian sintaksis menyelimuti frasa, klausa, dan kalimat. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing objek.

Frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 2003, hlm. 222). Mudahnya, frasa adalah gabungan kata yang tidak memiliki predikat (P). Agar lebih jelas, perhatikan contoh-contoh berikut.

FrasaNon Frasa
pisang goreng

rumah besar

bayi sehat

ayam hitam saya

pisang digoreng

rumah itu besar

bayi ibu sehat

ayam saya hitam

 Satuan ayam hitam saya adalah frasa karena tidak ada keterlibatan predikat di dalamnya. Ayam hitam menjadi gabungan kata yang seakan menjadi satu. Sementara itu, ayam saya hitam memberikan keterkaitan predikatif antar keduanya, yakni: ayam saya (berwarna) hitam. 

Klausa

Klausa adalah satuan sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung unsur predikat (Alwi dkk., 2010 ,hlm. 313). Contohnya telah dibahas di atas, dapat berupa: pisang digoreng, rumah itu besar, bayi ibu sehat, ayam saya hitam. Boleh dibilang klausa merupakan kebalikan dari frasa.

Sejalan dengan pendapat di atas, Ramlan (2009, hlm. 8 dalam Dhanawaty dkk., 2017, hlm. 73) Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas predikat (P), baik disertai oleh subjek (S), objek (O), pelengkap (Pel.), dan keterangan (Ket.) maupun tidak.

Kalimat

Kalimat adalah suatu ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran atau perasaan yang utuh. Satuan bahasa ini secara relatif dapat berdiri sendiri atau terdiri dari beberapa klausa yang membentuknya. Kalimat memiliki pola intonasi yang tuntas dalam mengungkapkan suatu ide.

Ramlan (2009, hlm. 23) berpendapat bahwa kalimat ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Lebih lanjut, Ramlan mengatakan bahwa yang menentukan satuan kalimat bukan banyaknya kata yang menjadi unsurnya, melainkan intonasi kalimat.

Kalimat adalah satuan gramatika atau suatu ujaran yang memiliki kontur intonasi akhir. Konstituennya adalah klausa, penanda hubungan, serta pola-pola intonasi. Sehingga, salah satu yang menjadi ciri utama dari kalimat adalah adanya pola-pola intonasi final yang dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan.

Analisis Sintaksis

Analisis sintaksis berarti mengidentifikasi unsur-unsur yang membentuk satuan bahasa dalam konteks kalimat. Hal ini adalah peran utama dari kajian sintaksis sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk pembentukan kalimat.

Menurut Verhaar (2010), secara sistematis sintaksis terdiri atas tiga tataran, yaitu: fungsi, kategori, dan peran. Oleh karena itu, analisis sintaksis juga dapat dilakukan pada tiga tataran tersebut. Berikut ini adalah penjelasannya.

Analisis Fungsi Sintaksis

Fungsi Sintaksis adalah “apa fungsi dari kata dalam suatu kalimat”. Fungsi sintaksis meliputi: subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing fungsi tersebut.

Subjek

Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yakni predikat. Dalam analisis fungsi sintaksis, subjek ditandai dengan s kapital (S).

Ciri Fungsi Subjek

Ciri-ciri subjek adalah sebagai berikut:

  1. jawaban apa atau siapa,
  2. dapat didahului oleh kata bahwa,
  3. berupa kata atau frasa benda (nomina)
  4. dapat diserta kata ini atau itu,
  5. dapat disertai pewatas yang,
  6. tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan lain-lain,
  7. tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.

Contoh subjek adalah sebagai berikut:

Adik bermain.

S            P

Adik adalah pokok kalimat atau subjek (S) dan bermain adalah yang menjelaskan pokok kalimat atau predikat (P).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

 Teknik Kompilasi Pertemuan 7 Klasifikasi Grammar menurut Chomsky 1.        TATA BAHASA (GRAMMAR) Bahasa  merupakan himpunan  kalimat  (baik terhingga maupun tak terhingga). Bahasa dapat disajikan dengan menyebut kalimatnya satu persatu. Untuk bahasa tak hingga, penyebutan seperti itu tidak mungkin. Oleh karena itu diciptakan cara penyajian yang mendeskripsikan bahasa secara efisien. Cara penyajian tersebut adalah  Tata Bahasa  atau  Grammar. Sebuah Tata Bahasa (Grammar) didefinisikan sebagai 4 tupel :             G = (V n,  V t,  S, Q) V n  dan V t  adalah simbol  Non Terminal  dan  Simbol Terminal . S  adalah sebuah elemen anggota V n  yang disebut  Simbol Start . Q  merupakan himpunan  Produksi. Chomsky mengelompokkan Grammar menjadi 4 kelompok : 1.        Tipe nol : UnRes...
 Teknik Kompilasi Pertemuan 6 1.  Tuliskan ekspresi dan tata bahasa dari pohon urai dibawah ini. Jawab : Ekspresi  :  9-5+2  Tata Bahasa :  list => list + digit list => list - digit list => digit digit => 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 2.  Jelaskan dan berikan contoh mengenai tata bahasa yang mempunyai arti ganda ... Jawab :  Suatu tata bahasa dapat disebut sebagai tata bahasa yang mempunyai arti ganda apabila, suatu tata bahasa dapat memberikan lebih dari satu pohon urai untuk membentuk suatu rangkaian token dari tata bahasa yang digunakan tersebut. Contoh :  Misalkan tidak dibedakannya antara angka dan list. Maka, tata bahasa yang melibatkan angka dan tanda plus dan minus dapat dituliskan sebagai berikut :  string -> string + string | string - string | 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 .    Sehingga tata bahasa yang seperti itu akan mempunyai lebih dari satu pohon urai, yaitu sebagai berikut : G...